Markus Baris adalah seorang guru injil pribumi (pendeta) generasi pertama didikan dari pendeta J.E Jelesma. Wilayah pengajarannya adalah di Aditoya nganjuk, Maron srengat Blitar, Kayuapu Kudus dan diperbantukan di Wonoasri Kediri. Markus Baris dilahirkan tahun 1816 di Jawa Timur. Untuk tempat lahirnya ada 2 versi yaitu di Bogem Sidoarjo dan Bangkalan Madura. Beliau memiliki beberapa nama yang berbeda yaitu Kiyai Markus Baris, Raden Kartoguno dan Pak Warsia
Mengenal Kekristenan
Pada awalnya Markus Baris mengenal kekristenan dari seorang dalang bernama Pak Koento, Pak Koento sendiri belajar dari Pak Mie, Mateus Aniep dan Singotruna yang merupakan anak didik dari CL Coolen. Beberapa waktu Markus Baris juga sempat bertemu dan berbicara dengan tuan coolen saat mengunjungi Surabaya.
Menempuh pendidikan zending school de mojowarno
Markus Baris menempuh pendidikan di zending school de mojowarno selama 1 tahun (1852-1853), saat itu berusia 39 tahun. Pendeta J.E Jellesma ditunjuk untuk mengajar beberapa murid antara lain : Asiel Ider, Amon, Markus Baris, Yusuf Baris Semion Sampir, Nekodimus Wakiman, Filemon, Asaria, Matdakim Matheus , Petrus Sandoyo, Yehuda Limbun, Simbri, Adrianis dan Abiyut
Memulai pelayanan dibeberapa tempat
Setelah menempuh pendidikan di zending school de mojowarno selama 1 tahun (1852-1853), markus baris mulai ditugaskan oleh pendeta J.E Jelesma untuk melakukan penginjilan di beberapa tempat. Wilayah pengajarannya adalah di Aditoya nganjuk, Warujayeng nganjuk, Maron srengat Blitar, Kayuapu Kudus dan diperbantukan di Wonoasri Kediri.
Mendirikan GKJW Aditoya Nganjuk
Markus Baris memulai membangun jemaat Aditoya pada tahun 1857. Gereja Kristen Jawi Wetan Aditoya merupakan gereja tua yang berada di kaki gunung wilis, Gereja ini memiliki julukan sebagai kampung kristen di nganjuk, gereja yang cukup asri dan dikelilingi pepohonan. Gereja ini adalah gereja yang mandiri dan menjadi berkat baik jemaat dan lingkungan sekitarnya. Visi misi dari GKJW aditoya adalah menjadi gereja yang menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dengan sungguh-sungguh melaksanakan tema PPJP “GKJW yang mandiri dan menjadi berkat”.
